I. Pendahuluan
Selama rentang kehidupan manusia, telah terjadi banyak
pertumbuhan dan perkembangan dari
Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa
remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan
menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis
dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh
kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai
sangat penting bahkan Erik Erikson (1998)
menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada
penyelesaian krisis pada masa ini.
II. Karakteristik
Masa Remaja
Sebagai
periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik
yang
khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa
penting karena memiliki dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang
terjadi pada masa ini. Selain itu, periode ini pun memiliki dampak penting
terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu, dimana terjadi
perkembangan fisik dan psikologis yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang
menuntut individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental dan melihat
pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-nilai dan minta yang baru.
b. Masa remaja adalah masa peralihan
Periode ini menuntut seorang anak
untuk meninggalkan sifat-sifat kekanakkanakannya dan harus mempelajari
pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan
pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali
seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh
lingkungan. Misalnya, pada saat individu menampilkan perilaku anak-anak maka
mereka akan diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya, namun pada
kebalikannya jika individu mencoba untuk berperilaku seperti orang dewasa
sering dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa untuk usianya.
c. Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode
ini berlangsung secara cepat, peubahan fisik yang cepat membawa konsekuensi
terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat. Terdapat lima
karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu, (1) peningkatan
emosionalitas, (2) perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, (3)
perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan
masalah baru, (4) karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula
perubahan nilai, dan (5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan
yang terjadi.
d. Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada periode ini membawa masalah
yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini
disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama, pada saat anak-anak paling tidak
sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang
individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena
mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang
tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan
persoalan tersebut.
e. Masa remaja adalah masa pencarian
identitas diri
Pada periode ini, konformitas
terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba
mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa
mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan
dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan
benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
f.
Masa
remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini seringkali ditakuti
oleh individu itu sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada
dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka
berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa
takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun
guru untuk memecahkan masalahnya.
g. Masa remaja adalah masa yang tidak
realistis
Remaja memiliki kecenderungan untuk
melihat hidup secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain
sebagaimana mereka inginkan dan bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama
terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar
untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga, teman. Semakin tidak realistis
aspirasi mereka maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut
tidak dapat mereka capai.
h. Masa remaja adalah ambang dari masa
dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap
dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan
menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa
berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga
mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan
status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan hubungan seksual.
III. Tugas Perkembangan Masa
Remaja
Semua
tugas-tugas perkembangan masa remaja terfokus pada bagaimana melalui sikap dan
pola perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan perilaku orang dewasa. Rincian
tugas-tugas pada masa remaja ini adalah sebagai berikut :
1. Mencapai relasi yang lebih matang
dengan teman seusia dari kedua jenis kelamin
2. Mencapai peran sosial feminin
atau maskulin
3. Menerima fisik dan menggunakan
tubuhnya secara efektif
4. Meminta, menerima dan mencapai
perilaku bertanggung jawab secara sosial
5. Mencapai kemandirian secara
emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
6. Mempersiapkan untuk karir ekonomi
7. Memperiapkan untuk menikah dan
berkeluarga
8.
Memperoleh suatu set nilai dan sistem etis untuk mengarahkan perilaku.
IV. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada Masa Remaja
A. Perubahan Fisik Masa Remaja
·
Tinggi
badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi dewasanya pada usia 17/18 tahun dan bagi anak
laki- laki satu tahun lebih dari usia tersebut.
·
Berat
badan
Perubahan
berat tubuh seiring dengan waktu sama dengan perubahan tinggi badan,
hanya saja sekarang lebih menyebar ke seluruh tubuh.
·
Proporsi
tubuh
Berbagai
bagian tubuh secara bertahap mencapai proporsinya. Misal: badan lebih lebar dan
lebih kuat.
· Organ
seksual
Pada
laki-laki dan perempuan organ seksual mencapai ukuran dewasa pada periode
remaja akhir, namun fungsinya belum matang sampai dengan beberapa tahun
kemudian
·
Karakteristik
sex sekunder
Karakteristik
sek sekunder utama mengalami perkembangan pada level dewasa pada periode remaja
akhir.
B. Emosionalitas
Masa Remaja
Selain
terjadi perubahan fisik yang sangat mencolok, juga terjadi perubahan dalam
emosionalitas remaja yang cukup mengemuka, sehingga ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan dari perubahan pada aspek emosionalitas ini. Masa ini disebut
sebagai masa “storm and stres”, dimana terjadi peningkatan ketegangan emosional
yang dihasilkan dari perubahan fisik dan hormonal. Pada masa ini emosi
seringkali sangat intens, tidak terkontrol dan nampak irrasional, secara umum
terdapat peningkatan perilaku emosional pada setiap usia yang dilalui.
Misalnya, pada usia 14 tahun, remaja menjadi mudah marah, mudah gembira, dan
meledak secara emosional, sedangkan pada usia 16 tahun terjadi kebalikannya
mereka mengatakan tidak terlalu merasa khawatir. Hal yang paling membuat remaja
marah adalah apabila mereka diperlakukan seperti anak-anak atau pada saat
merasa diperlakukan tidak adil. Ekspresi kemarahannya mungkin berupa mendongkol,
menolak untuk bicara, atau mengkritik secara keras. Hal yang juga cukup
mengemuka yaittu pada masa ini remaja lebih iri hati terhadap mereka yang
memiliki materi lebih.
C. Perubahan
Sosial pada Masa Remaja
Salah
satu tugas perkembangan yang paling sulit pada masa remaja adalah penyesuaian
sosial. Penyesuaian ini harus dilakukan terhadap jenis kelamin yang berlainana
dalam suatu relasi yang sebelumnya tidak pernah ada dan terhadap orang dewasa
diluar keluarga dan lingkungan sekolah. Pada masa ini remaja paling banyak
menghabiskan waktu mereka di luar rumah bersama dengan teman sebaya mereka,
sehingga bisa difahami apabila teman sebaya sangat berpengaruh terhadap sikap,
cara bicara, minat, penampilan, dan perilaku remaja.
Perubahan dalam perilaku sosial terlihat dengan adanya
perubahan dalam Sikap dan perilaku dalam relasi heteroseksual, mereka yang
tadinya tidak menyukai keterlibatan lawan jenis menjadi menyukai pertemanan
dengan lawan jenis. Secara umum dapat dikatakan bahwa minat terhadap lawan jenis
meningkat. Selain itu, perubahan sosial yang terjadi dengan adanya nilai-nilai
baru dalam memilih teman, dimana sekarang remaja lebih memilih yang memiliki
minat dan nilai-nilai yang sama, bisa memahami dan membuat merasa aman, dapat
dipercaya dan bisa diskusi mengenai hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan
guru atau orang tua. Pada masa ini pun remaja memiliki keinginan untuk tampil
sebagai seorang yang populer dan disukai oleh lingkungannya.
V. Minat-minat
pada Masa Remaja
Pada
masa remaja terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang sangat
beragam. Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat
tinggal mereka, kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apa yang
diminati teman sebayanya, status dalam kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat
keluarganya dan beberapa faktor lainnya. Secara umum minat-minat remaja ini
dapat dikategorikan menjadi :
1.
Minat
Rekreasi
Pada masa ini sudah muncul minat
rekresi seperti halnya orang dewasa. Banyaknya hegiatan dan tuntutan baik di
sekolah maupun dirumah dirasakan penting memiliki sarana rekreasi bagi remaja,
Misalnya : permainan dan olah raga, santai, traveling, hobi, menari, membaca,
film, radio, televisi dan melamun.
2.
Minat
Sosial
Perkembangan minat sosial tergantung
pada kesempatan yang dimiliki remaja untuk mengembangkan minta ini dan sebagian
tergantung seberapa populer dia di dalam kelompok sebayanya.
3.
Minat
Pribadi
Minat pada dirinya sendiri merupakan
minat terkuat pada masa remaja, hal ini disebabkan karena mereka menyedari
bahwa penerimaan dari sosial dipengaruhi oleh penampilan umum mereka, misalnya
: penampilan, pakaian, prestasi, kemandirian, dan uang yang merupakan simbol
status.\
4.
Minat
terhadap Pendidikan
Pada remaja awal biasanya memberikan
kritik atas sekolah secara umum dan mengenai larangan, PR, kursus yang
dibutuhkan, makanan di kantin dan mekanisme belajar di sekolah. Mereka kritis
terhadap guru dan cara mereka mengajar. Pada remaja akhir sikap terhadap
pendidikan lebih banyak dipengaruhi oleh minat pekerjaannya.
5.
Minat
terhadap pekerjaan
Pada masa ini anak laki-laki maupun
perempuan mulai untuk memikirkan secara lebih serius tentang masa depan mereka.
Anak laki-laki lebih perhatian terhadap pekerjaan di masa depan dibanding anak
perempuan. Anak laki-laki lebih menginginkan pekerjaan yang mewah, menarik dan
memiliki gengsi yang tinggi, sedangkan anak perempuan lebih memilih pekerjaan
yang lebih aman dan tidak menyita waktu.
6.
Minat
religious
Para remaja sekarang ini tertarik
pada agama dan merasa bahwa hal tersebut memiliki peran yang penting dalam
kehidupan mereka.
7.
Minat
dalam simbol status
Pada masa remaja simbol status memiliki empat fungsi penting
yaitu : mengatakan pada orang lain bahwa mereka memiliki status sosioekonomi
yang lebih tinggi dari yang lain, remaja yang superior dinilai memiliki
prestasi oleh kelompoknya, remaja diterima oleh kelompoknya karena kesamanan
tampilan dan tindakan, dan remaja memiliki status yang mendekati dewasa.
VI. Faktor-faktor
yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan
Menurut Hurlock (1980),
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sikap remaja terhadap pendidikan,
yaitu :
a. Sikap teman sebaya, apakah mereka
berorientasi untuk melanjutkan kuliah atau berorientasi kerja.
b. Sikap orang tua, apakah orang tua
menialai bahwa sekolah merupakan sarana peningkatan status sosialnya atau hanya
sekedar tuntutan untuk menyekolahkan saja.
c. Tingkatan, yang menunjukkan
kesuksesan atau kegagalan remaja secara akademis.
d. Relevansi atau nilai praktis dari
bermacam-macam pelajaran.
e. Sikap terhadap guru, pegawai
administrasi, kebijakan-kebijakan akademik dan disiplin.
f.
Sukses
dalam kegiatan ekstrakurikuler
g. Derajat penerimaan sosial oleh teman
sekelasnya.
0 comments:
Post a Comment